SELAMAT HARI KESEHATAN NASIONAL KE 50


Jumat, 06 September 2013

Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Manusia


1. Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses perubahan jasmani yang terjadi sampai mencapai kematangan fisik yang bersifat kuantitatif yang dialami oleh individu yang satu dengan yang lain berbeda.
Sedangkan perkembangan adalah perubahan individu yang lebih ke arah rohaniah yang menjadi unik untuk setiap individu, karena perkembangan individu berbeda, perkembangan juga memiliki pola-pola tersendiri yang khas yang hanya bisa diamati tanpa bisa diukur.
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu. Walaupun demikian seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang dewasa, misalnya mengkonsumsi makanan, perawatan, bimbingan, perasaana aman, pencegahan penyakit dan sebaginya. Oleh karena itu semua orang-orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang.
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya adlah faktor lingkungan. Bila lingkungan karena suatu hal menjadi buruk, maka keadaan tersebut hendaknya diubah (dimodifikasi) sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.
2. Fase dan Tugas Perkembangan
Fase perkembangan manusia:
a.      Tahapan Perkembangan pada masa embrio 

Bulan pertama : Sudah terbentuk organ-organ tubuh yang penting seperti jantung yang berbentuk pipa, sistem saraf pusat (otak yang berupa gumpalan darah) serta kulit. Embrio berukuran 0,6 cm.

Bulan kedua : Tangan dan kaki sudah terbentuk, alat kelamin bagian dalam, tulang rawan (cartilago). Embrio berukuran 4 cm.

Bulan ketiga : Seluruh organ tubuh sudah lengkap terbentuk, termasuk organ kelamin luar. Panjang embrio mencapai 7 cm dengan berat 20 gram.

Bulan keempat : Sudah disebut dengan janin dan janin mulai bergerak aktif. Janin mencapai berat 100 gram dengan panjang 14 cm.

Bulan kelima : Janin akan lebih aktif bergerak, dapat memberikan respon terhadap suara keras dan menendang. Alat kelamin janin sudah lebih nyata dan akan terlihat bila dilakukan USG (Ultra Sonographi).

Bulan keenam : Janin sudah dapat bergerak lebih bebas dengan memutarkan badan (posisi)

Bulan ketujuh : Janin bergerak dengan posisi kepala ke arah liang vagina.

Bulan kedelapan : Janin semakin aktif bergerak dan menendang. Berat dan panjang janin semakin bertambah, seperti panjang 35-40 cm dan berat 2500 – 3000 gram.

Bulan kesembilan : Posisi kepala janin sudah menghadap liang vagina. Bayi siap untuk dilahirkan.

b. Tahap perkembangan pada masa anak-anak

Masa anak-anak dimulai sejak lahir (bayi) hingga masa remaja. Bayi sangat membutuhkan air susu ibu (ASI). Sebaiknya ASI diberikan pada bayi selama dua belas bulan sejak kelahiran. Hal ini karena bayi membutuhkan ASI selama tahun pertama kehidupannya. Pada usia balita terjadi pertumbuhan sel-sel otak, sehingga diperlukan makanan yang bergizi.

Pada usia 6 bulan, gigi pertama bayi akan tumbuh yang disebut gigi susu. Setelah sekitar usia 6 tahun, gigi susu akan tanggal secara bergantian dan digantikan oleh gigi tetap. Seiring dengan bertambahnya usia, bayi akan belajar duduk, merangkak, berdiri dan berjalan. Otak tumbuh membesar dan bayi mulai berbicara.

Umumnya bayi mulai berjalan dan berbicara sekitar usia satu tahun. Pada usia tiga tahun, anak-anak mulai berbicara kalimat pendek. Menjelang usia sepuluh tahun anak-anak mulai mencari teman, mereka juga sudah tahu bagaimana berbagi, melakukan tugas mereka dan bekerjasama.

Ciri – ciri tumbuh kembang anak:
1.Perkembangan menimbulkan perubahan
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut syaraf.

2.Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya. Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan  sebelum ia melewati tahapan sebelumnya.Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bias berjalan sebelum Ia bisa berdiri.
3.Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing anak.
4.Perkembangan berkorelasi   dengan pertumbuhan.Pada saat pertumbuhan berlangsug cepat, perkembangan pun demikian, tearjadi peningkatan mental, memori, daya nalar,asosiasi dan lain – lain.
5.Perkembangan mempunyai pola yang tetap. Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hokum yang tetap yaitu :
a)   Perkembangan terjadi lebih dulu di daerah kepala, kemudian menuju kea rah kaudal/anggota tubuh ( pola sefalokaudal)
b)   Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal ( gerak kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal)
6.Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan Tahap-tahap tersebut tidak bias terjadi terbalik,misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak.

c. Tahap perkembangan pada masa remaja (pubertas)

Pertumbuhan dan perkembangan manusia menjadi dewasa melalui satu tahap yang disebut masa pubertas. Kata pubertas berasal dari kata latin yang berarti usia menjadi orang, suatu periode dalam mana anak dipersiapkan untuk mampu menjadi individu yang dapat melaksanakan tugas biologis berupa melanjutkan keturunannya atau berkembang biak.

Perubahan-perubahan biologis berupa mulai bekerjanya organ-organ reproduktif dan disertai pula oleh perubahan-perubahan yang bersifat psikologis. Pada masa ini baik laki-laki atau perempuan menunjukkan pertumbuhan yang cukup cepat. Badan akan bertambah tinggi, bertambah gemuk dan organ kelaminnya sudah mampu menghasilkan sel kelamin yang matang.

Ciri-ciri Penting Periode Pubertas :

a) Pubertas merupakan periode transisi dan tumpang tindih. Dikatakan transisi sebab pubertas berada dalam peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa remaja. Dikatakan tumpang tindih sebab beberapa ciri biologis-psikologis kanak-kanak masih dimiliknya, sementara beberapa ciri remaja dimilikinya pula.

b) Pubertas merupakan periode terjadinya perubahan yang sangat cepat. Perubahan dari bentuk tubuh kanak-kanak pada umumnya ke arah bentuk tubuh orang dewasa. Terjadi pula perubahan sikap dan sifat yang menonjol, terutama terhadap teman sebaya lawan jenis, terhadap permainan dan anggota keluarga.

c) Tubuhnya mulai menunjukkan mekar-tubuh yang membedakannya dengan tubuh kanak-kanak. Sebagian ciri pubertas yang dia miliki ditunjukkan dalam sikap, perasaan, keinginan, dan perbuatan-perbuatan. Sikapnya yang paling menonjol antara lain sikap tidak tenang dan tidak menentu.

d) Pertumbuhan dan perkembangan badannya, tumbuh normal, sesuai dengan usianya. Berat badannya 40 kg, dan tinggi badannya.

e) Perkembangan organ-organ seks wanita ditandai dengan adanya haid pertama atau “menarche” yang disertai dengan berbagai perasaan tidak enak bagi yang mengalaminya.

f) Haid (menstruasi) yang pertama kali dia alami pada usia 9 tahun. Jika dilihat dari usianya saat ia mengalami menstruasi, ia masih dalam masa kanak-kanak akhir.

g) Gejala yang mulai ditunjukkan dari dirinya yaitu :
- Pinggul yang membesar dan membulat
- Dada yang semakin nampak menonjol
- Tumbuhnya rambuh di daerah kelamin, ketiak, lengan dan kaki
- Perubahan suara dari suara kanak-kanak menjadi lebih merdu (melodius)
- Kelenjar keringat lebih aktif dan sering tumbuh jerawat
- Kulit menjadi lebih besar dibanding kulit anak-anak.

Penyebab munculnya pubertas ini adalah hormon yang dipengaruhi oleh hipofisis (pusat dari seluruh sistem kelenjar penghasil hormon tubuh). Berkat kerja hormon ini, remaja memasuki masa pubertas sehingga mulai muncul ciri-ciri kelamin sekunder yang dapat membedakan antara perempuan dan laki-laki.

Dengan kata lain, pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon seks sehingga alat reproduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami perubahan.
d. Tahap Perkembangan masa dewasa

Sebagai seorang individu yang sudah tergolong dewasa, peran dan tanggung jawabnya tentu makin bertambah besar. la tak lagi harus bergantung secara ekonomis, sosiologis ataupun psikologis pada orang tuanya. Mereka justru merasa tertantang untuk membukukan dirinya sebagai seorang pribadi dewasa yang mandiri.

Segala urusan ataupun masalah yang dialami dalam hidupnya sedapat mungkin akan ditangani sendiri tanpa bantuan orang lain, termasuk orang tua. Berbagai pengalaman baik yang berhasil maupun yang gagal dalam menghadapi suatu masalah akan dapat dijadikan pelajaran berharga guna mem-bentuk seorang pribadi yang matang, tangguh, dan bertanggung jawab terhadap masa depannya.

Secara fisik, seorang dewasa muda (young adulthood) menampil-kan profil yang sempurna dalam arti bahwa pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek fisiologis telah mencapai posisi puncak. Mereka memiliki daya tahan dan taraf kesehatan yang prima sehingga dalam melakukan berbagai kegiatan tampak inisiatif, kreatif, energik, cepat, dan proaktif.

Secara umum, mereka yang tergolong dewasa muda (young) ialah mereka yang berusia 20-40 tahun. Menurut seorang ahli psikologi perkembangan, Santrock (1999), orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik transisi secara fisik (physically trantition) transisi secara intelektual (cognitive trantition), serta transisi peran sosial (social role trantition).

Dari pertumbuhan fisik, menurut Santrock (1999) diketahui bahwa dewasa muda sedang mengalami peralihan dari masa remaja untuk memasuki masa tua. Pada masa ini, seorang individu tidak lagi disebut sebagai masa tanggung (akil balik), tetapi sudah tergolong sebagai seorang pribadi yang benar-benar dewasa (maturity).

la tidak lagi diperlakukan sebagai seorang anak atau remaja, tetapi sebagaimana layaknya seperti orang dewasa lain-nya. Penampilan fisiknya benar-benar matang sehingga siap melakukan tugas-tugas seperti orang dewasa lainnya, misalnya bekerja, menikah, dan mempunyai anak. la dapat bertindak secara bertanggung jawab untuk dirinya ataupun orang lain (termasuk keluarganya).

Segala tindakannya sudah dapat di-kenakan aturan-aturan hukum yang berlaku, artinya bila terjadi pelanggaran, akibat dari tindakannya akan memperoleh sanksi hukum (misalnya denda, dikenakan hukum pidana atau perdata}. Masa ini ditandai pula dengan adanya perubahan fisik, misalnya tumbuh bulu-bulu halus, perubahan suara, menstruasi, dan kemampuan reproduksi.

e. Perkembangan pada masa lanjut usia

Pada tingkat kedewasaan menengah (40-65 th) manusia mencapai puncak periode usia yang paling produktif . Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial (BKKBN 1998).

Secara biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ.

Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai beban daripada sebagai sumber daya. Banyak orang beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak lagi memberikan banyak manfaat, bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa kehidupan masa tua, seringkali dipersepsikan secara negatif sebagai beban keluarga dan masyarakat.

Dari aspek sosial, penduduk lanjut usia merupakan satu kelompok sosial sendiri. Di negara Barat, penduduk lanjut usia menduduki strata sosial di bawah kaum muda.
Menurut Bernice Neugarten (1968) James C. Chalhoun (1995) masa tua adalah suatu masa dimana orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya. Tetapi bagi orang lain, periode ini adalah permulaan kemunduran. Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran, masa kelemahan manusiawi dan sosial sangat tersebar luas dewasa ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu :
Usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.

Sedangkan menurut Prayitno dalam Aryo (2002) mengatakan bahwa setiap orang yang berhubungan dengan lanjut usia adalah orang yang berusia 56 tahun ke atas, tidak mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah untuk keperluan pokok bagi kehidupannya sehari-hari.

Pada umumnya pada masa lanjut usia ini orang mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotorik. Menurut Zainudin (2002) fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-lain yang menyebabkan reaksi dan perilaku lanjut usia menjadi semakin lambat.

Fungsi psikomotorik meliputi hal-hal yang berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi yang berakibat bahwa lanjut usia kurang cekatan.
Setiap fase atau tahapan perkembangan kehidupan manusia senantiasa berlangsung seiring dengan kegiatan belajar. Tugas fase yang muncul dalam setiap perkembangan, merupakan keharusan universal dan idealnya berlaku secara otomatis, seperti kegiatan belajar terampil melakukan sesuatu pada fase perkembangan tertentu yang lazim terjadi pada manusia normal. Selain itu, hal-hal lain yang juga menimbulkan tugas-tugas perkembangan adalah:
● adanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembanangan tertentu
● adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang sedang berkembang itu sendiri, dan
● adanya tuntutan kultural masyarakat.
Setiap anak atau individu berkembang melalui tahap perkembangan. Setiap tahap, terutama tahap-tahap perkembangan yang dikemukakan oleh Erickson dan Havigurst mempunyai tema yang menggambarkan tugas utama dari masa itu. Setiap tahap juga memiliki tugas-tugas perkembangan konkrit yang penting, yang harus dicapai si anak atau individu.
Dalam rangka memfungsikan tahap-tahap perubahan yang menyertai perkembangannya manusia harus belajar melakukan kebiasaan-kebiasaan tententu umpamanya kebiasaan belajar berjalan dan berbicara pada rentang usia 1-5 tahun. Belajar melakukan kebiasaan-kebiasaan tententu pada saat atau masa perkembangan yang tepat dipandang berkaitan langsung dengan tugas-tugas perkembangan berikutnya.
3. Prinsip Perkembangan
Secara spesifik, prinsip perkembangan dapat diartikan sebagai “kaidah atau patokan yang menyatakan kesamaan sifat dan hakikat dalam perkembangan”. Bisa pula dikatakan, prinsip perkembangan adalah “patokan generalisasi mengenai sebab dan akibat terjadinya peristiwa perkembangandalam diri manusia”.
Pada pembahasan ini akan diterangkan prinsip perkembangan menurut Hurlock (1991). Prinsip-prinsip ini merupakan ciri mutlak dari pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh seorang anak, prinsip tersebut adalah :
a. Adanya perubahan.
Manusia tidak pernah dalam keadaan statis dia akan selalu berubah dan mengalami perubahan mulai pertama pembuahan hingga kematian tiba. Perbuhan tersebut bisa menanjak, kemudian berada di titik puncak kemudian mengalami kemunduran.
b. Perkembangan awal lebih kritis daripada perkembangan selanjutnya.
Lingkungan tempat anak menghaiskan masa kecilnya akan sangat berpengaruh kuat terhadap kemampuan bawaan mereka. Bukti-bukti ilmiaih telah menunjukkan bahwa dasar awal cenderung bertahan dan mempengaruhi sikap dari perilaku anak sepanjang hidupnya, terdapat 4 bukti yang membenarkan pendapat ini.
1. Hasil belajar dan pengalaman merupakan hal yang dominan dalam perkembanga anak
2. Dasar awal cepat menjadi pola kebiasaan, hal ihi tentunya akan berpengaruh sepanjang hidup dalam penyesuaian sosial dan pribadi anak
3. Dasar awal sangat sulit berubah meskipun hal tersebut salah
4. Semakin dini sebuah perubahan dilakukan maka semakin mudah bagi seorng anak untuk mengadakan perubahan bagi dirinya.
c. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar
Perkembangan seorang anak akan sangat diperngaruhi oleh proses kematangan yaitu terbukanya karateristik yang secara potensial sudah ada pada individu yang berasal dari warisan genetik individu.
d. Pola perkembangan dapat diramalkan
Dalam perkembangan motorik akan mengikuti hukum chepalocaudal yaitu perkembangan yang menyebar keseluruh tubuh dari kepala ke kaki ini berarti bahwa kemajuan dalam struktur dan fungsi pertama-tama terjadi di bagian kepala kemudian badan dan terakhir kaki. Hukum yang kedua yaitu proxmodistal perkembangan dari yang dekat ke yang jauh. Kemampuan jari-jemari seorang anak akan didahului oleh ketrampilan lengan terlebih dahulu.
e. Pola perkembangan mempunyai karateristik yang dapat diramalkan
Karateristik tertentu dalam perkembangan juga dapat diramalkan, ini berlaku baik untuk perkembangan fisik maupun mental. Semua anak mengikuti pola perkembangan yang sama dari saatu tahap menuju tahap berikutnya.
f. Terdapat perbedaan individu dalam perkembangan
Walaupun pola perkembangan sama bagi semua anak, setiap anak akan megikuti pola yang dapat diramalkan dengan cara dan kecepatanya sendiri. Beberapa anak berkembang dengan lancar, bertahap langkah demi langkah, sedangkan lain bergerak dengan kecepatan yang melonjak, dan pada anak lain terjadi penyimpangan. Perbedaan ini disebabkan karena setiap orang memiliki unsur biologis dan genetik yang berbeda. Kemudian juga faktor lingkungan yang turut memberikan kontribusi terhadap perkembangan seorang anak.
g. Setiap tahap perkembangan memiliki bahaya yang potensial
Pola perkembangan tidak selamanya berjalan mulus, pada setiap usia mengandung bahaya yang dapat mengganggu pola normal yang berlaku. Beberapa hal yang dapat menyebabkan antara lain dari lingkungan dari dari anak itu sendiri. Bahaya ini dapat mengakibatkan terganggunya penyesuaian fisik, psikologis dan sosial. Sehingga pola perkembangan anak tidak menaik tapi datar artinya tidak ada peningkatan perkembangan. Dan dapat dikatakan bahwa anak sedang mengalami gangguan penyesuaian yang buruk atau ketidakmatangan.
4. Faktor yang Memengaruhi Perkembangan
Faktor genetik
●Faktor keturunan
●Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
●Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis  kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
●Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
Faktor eksternal / lingkungan
● Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
●Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/15/pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-manusia/
http://www.gudangmateri.com/2010/08/pertumbuhan-dan-perkembangan-manusia.html
http://aniksetyani.blogspot.com/2010_11_01_archive.html

Tidak ada komentar: