2.3 Konsep Pemberian Obat
2.3.1 Pengertian
Obat adalah sesuatu yang digunakan dalam diagnosis, terapi penyembuhan, penurunan atau pencegahan penyakit (Potter Patricia A,2005).
2.3.2 Sifat Kerja Obat
Sebuah obat tidak menciptakan suatu fungsi dam jaringan tubuh atau organ, tetapi mengubah fungsi di dalam jaringan tubuh. Sifat kerja obat menurut Potter Patricia A (2005) antara lain:
1) Mekanisme Kerja. Obat menghasilkan kerja dengan mengubah cairan tubuh atau membran sel atau berinteraksi dengan tempat reseptor. Jel aluminium hidroksida obat mengubah zat kimia suatu cairan tubuh (khususnya dengan menetralisasi kadar asam lambung).
2) Farmakokinetik adalah ilmu tentang cara obat masuk ke dalam tubuh sampai dengan obat mencapai tempat kerjanya, dimetabolisme dan keluar dari tubuh.
3) Absorpsi adalah cara molekul obat masuk ke dalam darah. Kebanyakan obat, kecuali obat yang digunakan secara topikal untuk memperoleh efek lokal, harus masuk ke dalam sirkulasi sistemik untuk menghasilkan efek yang terapeutik. Faktor yang mempengaruhi absorpsi obat antara lain rute pemberian obat, daya larut obat, dan kondisi tempat absorpsi.
4) Distribusi. Setelah diabsorpsi, obat didistribusikan di dalam tubuh ke jaringan dan organ tubuh dan akhirnya ke tempat kerja obat tersebut.
2.3.3 Efek Obat
Menurut Potter Patricia (2005) ada beberapa efek yang dapat ditimbulkan oleh obat antara lain:
1) Efek Terapiutik merupakan respons fisiologis obat yang diharapkan atau yang diperkirakan timbul. Setiap obat diprogramkan memiliki efek terapeutik yang diinginkan.
2) Efek Samping. Sebuah obat diperkirakan akan menimbulkan efek sekunder yang tidak diinginkan. efek samping ini mungkin tidak berbahaya atau bahkan menimbulkan cedera.
3) Reaksi alergi adalah respon lain yang tidak dapat diperkirakan terhadap obat. Dari seluruh reaksi obat, 5% sampai 10% merupakan reaksi alergi. Alergi obat dapat bersifat ringan atau berat. Gejala alergi bervariasi bergantung pada individu dan obat.
2.3.4 Faktor yang Mempengaruhi Kerja Obat
Adapun faktor yang mempengaruhi kerja obat menurut Potter Patricia A (2005) antara lain:
1) Perbedaan Genetik. Susunan genetik mempengaruhi biotransformasi obat. Pola metabolik dalam keluarga seringkali sama. Faktor genetik menentukan apakah enzim yang terbentuk secara alami ada untuk membantu penguraian obat.
2) Variabel fisiologis. Perbedaan hormonal antara pria dan wanita mengubah metabolisme obat tertentu hormon dan obat saling bersaing dalam biotranformasi karena kedua senyawa tersebut terurai dalam proses metabolik yang sama.
3) Kondisi Lingkungan. Stress, fisik dan emosi yang berat akan memicu respons hormonal yang pada akhirnya mengganggu metabolisme obat pada klien. Pajanan yang panas dan dingin mempengaruhi respon terhadap obat.
4) Faktor psikologis. Sejumlah faktor psikologis mempengaruhi penggunaan obat dan respon terhadap obat. Sikap seseorang terhadap obat berakar dari pengalaman sebelumnya atau pengaruh keluarga.
5) Diit. Interaksi obat dan nutrien dapat mengubah kerja obat atau efek nutrien. Klien membutuhkan nutrisi tambahan ketika mengkonsumsi obat yang menurunkan efek nutrisi.
2.3.5 Pemberian Obat
Ada 5 hal yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsi obat agar aman dan efek yang ditimbulkan sesuai dengan yang diinginkan, yang lebih dikenal dengan istilah “5 Tepat” (Dechacare,2009).
1) Tepat Obat. Sebelum pemberian atau mengkonsumsi obat harus diperhatikan nama obat yang akan digunakan karena banyak jenis obat yang hampir sama penyediannya namun berbeda manfaat atau efek sampingnya.
2) Tepat Dosis. Dosis merupakan sesuatu yang penting dalam pemberian obat karena hal tersebut akan menentukan reaksi dan tingkat kepatenan suatu obat terhadap penyakit. Pada obat tertentu ada kalanya harus dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu dan tidak boleh terputus, apabila hal itu terjadi maka akan mengakibatkan kekebalan obat pada suatu
3) Tepat Orang. Pemberian obat harus tepat sasaran dalam arti sesuai dengan nama, umur dan jenis kelamin.
4) Tepat Cara. Cara pemberian obat banyak macamnya dan tidak setiap obat dapat diberikan dengan cara yang sama dengan obat lain. Cara pemberian obat berpengaruh pada khasiat obat dan juga mempengaruhi kerja obat. Ada yang harus diberikan sebelum makan ada juga yang harus setelah makan.
5) Tepat Waktu. Obat mempunyai waktu paruh yang berbeda beda. Setiap obat diberikan pada jam tertentu disesuaikan dengan efek dan fungsi obat. Beberapa obat ada diberikan tiap 8 jam sampai 12 jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar