SELAMAT HARI KESEHATAN NASIONAL KE 50


Rabu, 21 Desember 2011

KEHAMILAN DENGAN HIPERTENSI

KEHAMILAN DENGAN HIPERTENSI

1. Pengertian
Hypertensi adalah keadaan dengan tekanan darah diastolik minimal 90 mmHg atau tekanan sistolik minimal 140 mmHg, atau kenaikan tekanan diastolik minimal 15 mmHg atau kenaikan tekanan sistolik minimal sebesar 30 mmHg. (Cuningham, MacDonald, Gant, 1995 : 773)
2. Klasifikasi
2.1 Hipertensi yang timbul akibat kehamilan dan sembuh setelah bersalin
1. Hipertensi tanpa proteinuria/ edema patologis
2. Pre eklampsia – dengan proteinuria dan/ atau edema patologis
a. Ringan
b. Berat
3. Eklampsia – proteinuria dan/ atau edema patologis disertai kejang
2.2 Hipertensi yang diperberat oleh kehamilan
Hipertensi yang sebelumnya sudah ada dan diperbuat oleh kehamilan
1. Superimposed pre eklampsia
2. Superimposed eklampsia
2.3 Hipertensi bersamaan dengan kehamilan
Hipertensi kronis yang sudah ada sebelum kehamilan/ menetap setelah persalinan.
3. Etiologi
3.1 Pre eklampsia
Timbul dalam tri mester akhir kehamilan
3.2 Penyakit ginjal menahun/ oleh penyakit pembuluh darah yang seperti hipertensi esensial
Timbul sebelum tri mester terakhir kehamilan (24 mg)
3.3 Mola hidatosa
Timbul sebelum kehamilan berumur 24 minggu karena Pre eklampsia

4. Patofisiologi
OK suatu sebab di otak

Merangsang saraf-saraf tubuh

Yang dirasakan ke ganglia simpatis

Ke spinal cord

Pregangkomie
(mengeluarkan acetil colin)

Mrg post gangliomie
(mengeluarkan norephineprine) JK volume darah menurun/ TD menurun

Renin dalam tubuh dilepaskan

Renin dalam plasma + protein

Menjadi angiostensin I

Angiostensin II

Menyebabkan vasokontriksi

Hipertensi
Beban ventrikel kiri meningkat

LVH

Kontraksi

Co menurun Stimulasi sekresi H. Aldosteron

Menyebabkan garam + air

Volume darah meningkat

Tekanan v. Kiri meningkat

Sirkulasi pulmonal meningkat

Beban paru meningkat
 edem paru

Complience dan recoil menurun

Sesak

Pola nafas inspeksif (gangguan pertukaran gas)


Otak

Penurunan sirkulasi O2 ke otak

Hipoksia

Pusing

Nyeri/ gangguan rasa nyaman 
Ginjal










Gangguan istirahat tidur
Efektifitas aliran darah menurun

Vasokontriksi ginjal
Filtrasi glomerulus

Reabsorbsi Na + H2O

Transudadi cairan

Edema

Kelebihan cairan 
GI
Rangsangan pada kipopse

HCl di lambung meningkat

Anoreksia, mual, muntah

Nutrisi < dari kebutuhan 
Ekstremitas

Penurunan sirkulasi O2

Menyebabkan pernafasan anaerob

Peningkatan asam laktat dalam tulang

Kelelahan, kelemahan

Kerusakan intoleran aktivitas
5. Gejala Klinis
5.1 Tekanan diastolik  90 mmHg pada kehamilan < 20 minggu
5.2 Tekanan diastolik 90-110 mmHg pada kehamilan < 20 minggu
Proteinuria < ++
5.3 Tekanan diastolik 90-110 mmHg (2 pengukuran berjarak 4 jam)
1. Pada kehamilan > 20 mg
2. Proteinuria
6. Penyakit-penyakit Hipertensi
6.1 Hipertensi esensial pada keluarga (penyakit hipertensi vaskuler)
6.2 Hipertensi Renovaskuler
6.3 Koarktasioaorta
6.4 Aldosteronisme primer
6.5 Feokromositoma
7. Pengaruh hipertensi terhadap kehamilan
Sebagai akibat penurunan sirkulasi uteroplacenta maka konsumsi makanan terhadap janin mengalami penurunan gangguan pertumbuhan dan perkembangan badan janin merupakan akibat yang paling jelas. Solutio placenta lebih sering dijumpai pada ibu dengan hipertensi. Insiden tertinggi pada eklamsi 23,6% disusul hipertensi kronis 10% dan pre eklamsi 23,6%
8. Pemeriksaan labolatorium
8.1 Foal ginjal
Untuk mengetahui kemungkinan penyakit ginjal menahun seperti prelonefritis akut, polikistik, dll.
8.2 Cultur urine
Untuk mengetahui kemungkinan infeksi ginjal.
9. Pemeriksaan penunjang
9.1 Pemeriksaan mata
Dilakukan dengan fundus copy untuk evaluasi lamanya penyakit diderita.
9.2 Pemeriksaan jantung
Dengan bantuan EKG dapat didiagnosa adanya komplikasi pembesaran jantung yang menggambarkan lamanya proses hipertensi
10. Pemantauan Kesejahteraan Janin
Dapat dilaksanakan dengan cara paling sederhana berupa pemantauan pertambahan BB, tinggi fundus uteri hingga paling canggih dengan pemakaian USG, NST.
11. Indikasi
11.1 Indikasi pada ibu :
1. Peningkatan serum kreatinin > 50%
2. Gangguan neurologi berat
3. Hipertensi tak terkontrol
4. Peningkatan serum silirubin
11.2 Indikasi pada anak
1. Berkurangnya pertumbuhan dan pergerakan janin
2. Matunitas paru
3. Kardiomegali abnormal
12. Penatalaksanaan
12.1 Untuk mempertahankan aliran darah pada uterus terutama pada saat pembentukan plasenta
1. Tirah baring
Pada hari 1 jam dan ditingkatkan sesuai umur kehamilan.
2. Pemberian obat
Pemberian phenobarbital
3. Diet
Kandungan protein minimal 90 gr setiap hari
12.2 Untuk mengendalikan hipertensi dan mencegah superimposed pre eklamsia/ eklamsia
1. Tirah baring dengan pemantauan 2x seminggu
2. Bila perlu diberikan phenobarbital
3. Diet seimbang karbohidrat
4. Obat anti hipertensi yaitu alfa metildopa, betabloker, hidralzin, clomidin, prazosun, antagonis kalsium, diuretikum.


DAFTAR PUSTAKA


Cunningham, dkk. 1995. Obstetri Williams. EGC : Jakarta.

Varney, Helen. 2002. Buku Saku Bidan. EGC : Jakarta.

Wiknjosastro, Hanifa (Ed). 1994. Ilmu Kebidanan. FKUI : Jakarta

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 1979. Perawatan Ibu di Pusat Kesehatan Masyarakat. Bakti Husada. Surabaya.

Tidak ada komentar: