materi kuliah sistem pencernaan
Sistem Pencernaan Pada Manusia
TIU : Memahami sistem pencernaan
TIK : Setelah mempelajari materi ini mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan gerakan dan sekresi gastrointestinal
2. Menjelaskan mekanisme absorbsi zat makanan
3. Menjelaskan pengaturan sistem pencernaan oleh sistem hormonal
4. Menjelaskan reflek defekasi
5. Menjelaskan tentang Hepar,Pankreas,Empedu
Sistem pencernaan berperan dalam homeostasis dengan memindahkan nutrien, air, dan elektrolit dari lingkungan eksternal ke lingkungan internal.
Keutuhan organisasi yang hidup dapat dipertahankan bila terdapat cukup bahan yag bisa digunakan untuk memenuhi penyediaan energi, perbaikan, pertumbuhan dan reproduksi.
Pada vertebrata terdapat system pencernaaan makanan yang difungsikan untuk mengecilkan bahan-bahan sampai menjadi bahan kimia yang dapat diserap dan diedarkan dalam system peredaran darah.
Dalam fungsi dasarnya sistem pencernaan makanan selalu menjaga agar makanan bergerak dengan kecepatan yang tepat, baik untuk pencernaan maupun penyerapannya
Ada beberapa gerakan pada sistem pencernaan adalah sebagai berikut :
1. Berkaitan dengan pemecahan secara fisik (mengunyah)
2. Berkaitan dengan tugas utama yaitu mencampur isi
3. Mendorong makanan
Dua bagian yang terakhir diperoleh dari kontraksi (kerutan-kerutan) kompleks, berangkai dari otot longitudinal dan sirkuler
Peristaltik Usus :
¨ Jika di usus dirangsang di suatu tempat terjadilah kontraksi lapisan ototnya. Kontraksi ini berjalan sebagai gelombang turun menelusuri usus ke arah distal.
¨ Setiap terjadi kontraksi selalu didahului dengan relaksasi Reseptif ( pengendoran penerimaan ) di sebebah distalnya.
Irama Tonus
¨ Irama tonus adalah perubahan yang pelan pada tonus otot di semua bagian GI trac.
¨ Kontraksi ini berperan untuk menyesuaikan ukuran saluran pencernaan terhadap isinya.
¨ Gelombang – gelombang irama ini terjadi pula pada saat puasa.
SEGMENASI BERIRAMA, GERAKAN BERAYUN, GERAKAN MUSCULARIS MUCOSA, merupakan gerakan yang lain yang ada di GI trac.
Fungsi sistem pencernaan adalah sebagai berikut :
a. ingesti dan digesti makanan
b. absorbsi sari makanan
c. eliminasi sisa makanan
Langkah-langkah proses pencernaan makanan:
1. Pencernaan di mulut dan rongga mulut: makanan digiling menjadi kecil-kecil oleh gigi dan dibasahi oleh saliva
2. Disalurkan melalui faring dan esophagus
3. Pencernaan di lambung dan usus halus: dalam usus halus diubah menjadi asaam-asam amino, monosakarida, gliserida dan unsure-unsur dasarnya yang lain.
4. Absorbsi air dalam usus besar: akibatnya isi yang tidak dicerna menjadi setengah padat (Faeces).
5. Faeses dikeluarkan dari dalam tubuh melalui kloaka (bila ada) kemudian ke anus.
Sistem Pencernaan Terdiri atas :
¨ Saluran pencernaan : Pada dasarnya system pencernaan adalah satu tabung yang dibentuk sedemikian rupa disesuaikan untuk fungsinya guna menerima, mencerna, dan menyerap bahan-bahan kimia yang menyusun bahan makanan.
· Organ asesori dan kelenjar-kelenjar yang berhubungan dengan pencernaan antara lain
a. Gigi b. Lidah c. Kelenjar ludah
d. Kelenjar-kelenjar pencernaan di luar saluran pencernaan (hati dan pancreas)
Struktur saluran pencernaan tiap vertebrata berbeda-beda atau disesuaikan dengan bentuk tubuh, jenis makanan, dan fungsi sistem pencernaan.
A. Mulut dan Rongga Mulut
Dalam pengertian luas istilah mulut sama artinya dengan rongga mulut. Rongga mulut dimulai dari mulut dan berakhir pada faring. Letak mulut pada posisi terminal dan ventral, sedangkan batas rongga mulut berupa epitel berlapis gepeng tanpa tanduk. Sel-sel superfisialnya berinti dan mempunyai granula-granula keratin di bagian dalamnya. Dalam rongga mulut terdapat kelenjar-kelenjar mucus, berfungsi untuk menghasilkan mucus sebagai pembasah dan pelicin makanan. Atap mulut terdiri dari palatum keras dan lunak, diliputi oleh epitel berlapis gepeng. Palatum keras adalah membran mukosa yang melekat pada jaringan tulang, sedangkan palatum lunak mempunyai pusat otot rangka dan banyak kelenjar mukosa pada lapisan submukosanya. Fungsi mulut adalah sebagai penerima makanan. Mulut beberapa hewan sebagai pengambil makanan karena terdapat rahang maksila dan mandibula. Organ-organ didalam rongga mulut antara lain: gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
B. Lidah
Lidah merupakan massa jaringan pengikat dan otot lurik yang diliputi oleh membran mukosa. Membran mukosa melekat erat pada otot karena jaringan penyambung lamina propia menembus ke dalam ruang-ruang antar berkas-berkas otot. Pada bagian bawah lidah membran mukosanya halus.
Fungsi lidah:
- untuk mengaduk makanan yang dikunyah
- menelan makanan
- mengontrol suara dan dalam mengucapkan kata-kata
Permukaan atas lidah mengandung banyak tonjolan-tonjolan epitel mulut dan lamina propia
(yang disebut papilla). Terdapat empat jenis papilla:
a. Filiformis
- terdapat di bagian posterior
- bebtuk penonjolan konis, sangat banyak diseluruh permukaan lidah
- epitel tidak mengandung putting pengecap
- epitel berambut
b. Fungiformis
- di bagian anterior dan diantara filiformis
- menyerupai jamur karena menpunyai tangkai sempit dan permukaan yang halus, bagian atas melebar
- mengandung putting kecap, tersebar di permukaan atas
- epitel berlapis pipih tak menanduk
c. Foliatel
- pada pangkal lidah bagian lateral, terdapat beberapa tonjolan-tonjolan padat
- bentuk: sirkumvalata
- banyak putting kecap
d. Circumfalate
- papillae yang sangat besar dengan permukaannya yang pipih meluas di atas papillae lain,susunan seperti parit.
- tersebar di daerah “V” bagian posterior lidah
- banyak kelenjar mukosa dan serosin
- banyak putting kecap yang terdapat di sepanjang sisi papilla
C. Kelenjar Ludah/Saliva
Kelenjar ludah terbentuk dari jaringan epitel dan menghasilkan secret.
Ciri-ciri: - sel glandularis
- duktus interkalaris
- saluran bercolak
- menghasilakan mucus dan enzim amilase
GLANDULA SUBLINGUALIS
GLANDULA SUBMANDIBULARIS
GLANDULA PAROTIS
Ada 3 pasang kelenjar ludah menurut tempatnya:
1. Glandula parotid (kelenjar bawah telinga)
- sel penyusun: sel serous
- bentuk kelenjar asiner bercabang majemuk
- bermuara dekat gigi molar atas yang kedua
- menghasilkan secret jernih, encer, mengandung amilase lebih banyak dari kelenjar yang lain.
2. Glandula submandibularis (kelenjar bawah rahang)
- bermuara di dekat pangkal lidah
- bentuk kelenjar tubuloasiner bercabang majemuk
- sel penyusun: sel serous (banyak) dan sel mukus. Sel serous, inti agak banyak dan sitoplasmanya mengandung butir-butir zimogen. Sel mukus, berinti gepeng dan terletak di bagian basal.
-merupakan kelenjar setengah mucus setengah serus.
3. Glandula sublingualis (kelenjar bawah lidah)
- bermuara dekat pangkal lidah
- bentuk kelenjar tubuloasiner bercabang majemuk
- sel penyusun: sel mukus
- merupakan kelenjar mucus.
Fungsi Saliva (air liur)
¨ Bersama dengan bibir dan lidah memudahkan artikulasi dengan mempermudah gerakan bibir dan lidah. Kita sulit berbicara apabila mulut kita kering.
¨ Air liur/saliva memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja amilase, suatu enzim yang memecah polisakarida menjadi disakarida.
¨ Saliva mempermudah proses menelan dengan membasahi dan melicinkan makanan.
¨ Menghindari kekeringan mucosa mulut
¨ Amilase dengan lysozymnya menjaga kebersihan mulut dan gigi. Aliran air liur/saliva yang terus menerus membantu membilas residu makanan, melepaskan sel epitel,dan benda asing. Kontribusi air liur dalam hal ini dirasakan setiap orang yang pernah mengalami bau mulut saat sekresi air liur tertekan untuk sementara, misalnya saat demam atau keadaan cemas berkepanjangan.
¨ Menjaga ph mulut stabil (ph 7). Penyangga bikarbonat di air liur menetralkan asam di makanan serta asam yang dihasilkan oleh bakteri di mulut, sehungga membantu mencegah karies(lubang ) gigi.
¨ Amilase menghidrolisa tepung menjadi maltose
Walaupun memiliki banyak fungsi, air liur tidak essensial untuk pencernaan dan penyerapan makanan, karena enzim-enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan usus halus dapat menyelesaikan pencernaan makanan walaupun tidak ada sekresi liur dan lambung. Masalah utama yang berkaitan dengan penurunan sekresi air liur yaitu Xerostomia adalah kesulitan mengunyah dan menelan, artikulasi bicara menjadi tidak jelas kecuali jika pada saat berbicara yang bersangkutan sering meneguk air, dan peningkatan insidens karies gigi.
D. Gigi Ciri-ciri:
- Tersusun dalam 2 lengkung
- Terletak pada maxilla dan mandibula
- Masing-masing gigi terdiri atas bvagian yang menonjol di atas ginggiva (atau gum) yaitu mahkota dan di bawah ginggiva yaitu akar (mempertahankan gigi dalam lekuk tulang atau alveolus). Tempat peralihan mahkota ke akar sampai leher.
- Tiap gigi mempunyai rongga sentral, rongga pulpa
- Terdiri dari bagian nonmineral: pulpa, dan 3 bagian bermineral: email, dentin, sementum.
a. Dentin
Dentin merupakan jaringan kalsifikasi yang mirip tulang, tetapi lebih keras karena mengandung banyak garam-garam kalsium. Dentin terutama terdiri atas serabut-serabut kolagen, glikosaminoglikans, dan garam-garam kalsium (80%) berat kering dalam bentuk kristal-kristal hidroksiapatit. Dentin peka terhadap banyak rangsngan seperti panas, dingin, asam, trauma dan memberi respon terhadap semua rangsang sakit. Matriks organiknya disintesis oleh sel-sel odontoblas.
b. Email
Email meripakan struktur paling keras dari tubuh dan banyak mengandung kalsium. Terdiri
atas 97% garam-garam kalsium dan 3% zat organic. Berasal dari epitel ectoderm, sedangkan struktur lain gigi berasal dari mesoderm. Matriks amail disekresi oleh sel-sel (ameloblas). Email terdiri atas struktur batang yang berbentuk prisma atau toraks heksagonal, prisma email yang berikatan satu sama lain dengan zat interprismatis.
c. Pulpa
Pulpa gigi terdiri dari jaringan pnyambung jarang. Unsur-unsur utamanyaadalah serabut-serabut kolagen halus yang tersusun asimetris dan substansia dasar yang mengandung glikosaminoglikans. Pulpa merupakan jaringan yang sangat banyak mengandung persyarafan dan pembuluh darah, serta banyak terhadap fibroblast.
- Struktur-struktur pertahanan gigi dalam lekuk tulang maxilla dan mandibula terdiri atas sementum, membranaperidentalis, tulang alveolar dan ginggiva.
- Jumlah dan distribusi
a. vertebrata rendah, mempunyai jumlah gigi sangat banyak
b. pisces, mempunyai gigi pada tulang rahang, palatin, dan faring
c. Amphibia, mempunyai gigi yang melekat pada tulang vomer, rahang atas, dan tulang palatin
d. Reptilia, gigi terdapat pada tulang palatin atau di rahang atas dan rahang bawah
e. Aves dan mamalia, gigi terdapat pada rahang atas dan rahang bawah
- Derajat Permanen
a. Vertebrata, mempunyai gigi pelifiodonbi (gigi yang terus berganti)
b. Mamalia, mempunyai gigi difiodonti (gigi berganti 2 kali), yaitu gigi susu dan gigi permanent.
c. Platypus( monotremata), mempunyai gigi monofiodonti (gigi yang tak berganti).
- Cara Pelekatan
Gigi melekat pada tulang rahang dengan jaringan ikat fibrosa. Cara pelekatan gigi terdiri dari 3 cara, yaitu:
a. Akrodonti : melekat di puncak tulang rahang, misalnya terdapat pada Teleoster
b. Pleurodonti : melekat pada sisi dalam tulang rahang, misalnya terdapat pada katak, necturus, dan kadal
c. Teledonti : akar gigi tertanam dalam alveoli (sokel) tulang rahang, misalnya pada buaya, burung bergigi, mamalia dan beberapa ikan.
- Morfologi gigi, terdiri dari:
a. Homodonti : gigi yang bentuknya serupa, misalnya pada vertebrata, mamalia
b. Heterodonti: gigi yang bentuknya beda misal, mamalia yang mempunyai morfologi gigi sebagai berikut: 1. Gigi seri (insisivus), 2. gigi taring (kaninus), 3. gigi geraham depan (premolar), 4. gigi geraham belakang (molar)
. Jumlah gigi manusia 32 buah.
2-1-2-3 ½ belahan rahang atas
2-1-2-3 ½ belahan rahang bawah
- Histologi gigi
Pada mamalia tiap gigi terdiri dari 3 bagian, yaitu:
a. Mahkota (korana) dilapisi email
b. Leher (serviks)
c. Akar (radiks)
Proses Menelan
1. Bila makanan selesai dikunyah (menjadi bolus), bolus akan diletakkan pada dorsum lingua, pelan-pelan ditekan dalam palotum dorum, ketika ujung lidah menyentuh palatum dorum terjadi kontraksi sehingga bagian belakang lidah terangkat mendorong makanan sampai ke pharing.
2. Setelah bolus sampai ke pharing terjadi rangsangan yang menimbulkan reflek yang menjamin bolus masuk ke oesofagus.
3. Timbul gelombang peristaltic yang mendorong bolus di oesofagus sampai ke kardiak.
LAMBUNG
¨ Lambung merupakan pelebaran saluran pencernaan antara oesofagus dan usus halus.
¨ Fungsi motorik lambung ada tiga :
1. Penimbunan sementara
2. Pencampuran makanan dengan getah lambung sampai terbentuk chymus
3. Pengosongan makanan dari lambung ke usus secara periodic
¨ Secara faal lambung dibagi menjadi dua bagian utama :
1. Corpus : bagian utama lambung
2. Anthrum : bagian bawah lambung
Sedang fundus merupakan bagian dari korpus, dan kardia termasuk oesofagus.
Sekresi Lambung
¨ Secara bersama sekresi getah lambung mengandung
1. Mukus,
2. HCL,
3. Enzim-enzim pencernaan
Dalam sehari sel-sel kelenjar lambung mensekresi getah lambung kurang lebih 3000 cc setiap harinya.
Kelenjar lambung dapat dibedakan dalam tiga daerah :
1. Kelenjar Kardia : mensekresi mukus yang berfungsi melindungi mukosa lambung.
2. Kelenjar fundus (gastrika) : sel utama menskresi pepsinogen, sel parietal menskresi (HCL) & factor intrisik, sel mukus mensekresi mukus.
3. Kelenjar pylorus : menskresi mucus dan hormon gastrin.
Pengendalian sekresi getah lambung dipengaruhi oleh :
1. Syaraf : Melalui syaraf para simpatis nervus vagus serta fleksus myenterikus auerbachs, pada bagian lapisan muskularis.
2. Hormonal : melalui pengendalian hormon gastrin, hormon ini sekresinya dipengaruhi oleh regangan dinding lambung oleh makanan serta sekretagogne (protein,kafein,alkohol)
USUS HALUS/INTESTINE
¨ Usus halus merupakan dari GI trac setelah lambung hingga Ileocaekal.
¨ Usus halus mempunyai panjang lebih kurang 280 cm.
¨ Fungsi utama dari intestinum adalah pencernaan dan absorpsi makanan meliputi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, elektrolit dan air.
¨ Usus halus terdiri dari tiga bagian : duodenum, jeyenum, ileum,Duodenum
¨ disebut juga usus 12 jari yang panjangnya lebih kurang 22 cm.
¨ Duodenum sering mengalami ulserasi akibat chymus dari lambung yang pHnya Asam
Pengendalian sekresi usus halus :
¨ Dilakukan oleh kelompok syaraf
1. Intrinsic : dilakukan oleh pleksus intra muralis yang terdiri dari pleksus auerbach dan pleksus meissner
2. Ekstrinsik : sedang kelompok ekstrinsik dilakukan oleh N. vagus
Motilitas Usus halus :
¨ Diperlukan untuk memberi kesempatan pada usus halus untuk mencernakan dan menyerap makanan.
¨ Terdapat dua kelompok gerakan atau motility: Gerakan mencampur ( mixing movement ) dan Gerakan mendorong ( propulsive movement )
¨ Mixing movement berguna untuk mencampur makanan dan enzim-enzim.
Sekresi Kelenjar Intestine
¨ Selain motility diperlukan pula enzim-enzim dari kelenjar intestin untuk pencernaan makanan.
¨ Di duodenum antara pylorus dan papilla vateri terdapat kelenjar bruner yang hanya mengeluarkan getah mucus guna melindungi intentin dari cimus.
¨ Di seluruh intestine terdapat juga kripte dari lieberkoen dengan sel-sel goblet dan sel-sel panet.
¨ Sel goblet mensekresi getah mucus sedang
¨ sel-sel panet mensekresi enzim-enzim pencernaan.
¨ Setiap hari sekresi kedua macam sel-sel tersebut mencapai 2000 cc.
Enzim-enzim yang disekresi oleh kelenjar intestine :
1. Beberapa peptidase (protiolitik enzim) yang mencerna protein menjadi asam amino.
2. Enzim lipolitik yang berupa lipase mencerna lemak menjadi gliserol dan asam lemak.
3. Enzim amilolitik yang, mengubah disakarida menjadi mono sakarida.
USUS BESAR/COLON
¨ Tinjauan anatomi
Diameter kolon lebih besar dari usus halus, otot longitudinalnya mengumpul menjadi tiga longitudinal band, yang disebut tinea coli.
¨ Tinea coli lebih pendek dari sekitarnya sehingga timbul segmen-segmen ( haustra ) pada usus besar.
¨ Mukosa kolon tidak mempunyai fili, tidak mensekresi enzim tetapi hanya mensekresi mukus.
¨ Fungsi mukus :
1. Melindungi dinding usus terhadap lecet
2. Bahan perekat pembentuk feses
3. Melindungi dinding usus terhadap kegiatan bakteri
4. Melindungi dinding usus terhadap asam dari feses
Sekresi kolon
¨ Mukosa kolon seperti pada usus halus dilapisi kripte dari liberkum, tetapi sel-selnya tidak mengandung enzim, tetapi hanya mukus.
Fungsi kolon adalah :
1. Absorsi air, elektrolit, vitamin, mineral
2. Tempat penyimpanan fekal matter sampai dpt dikeluarkan
“ Bagian atas berguna untuk absorbsi sedang bagian bawah untuk penyimpanan fekal matter. “
· Karena absorbsi yang cukup baik tersebut sering dimanfaatkan untuk memasukkan obat-obatan ( suposisoria ).
· Absorbsi maksimal usus besar 5-7 Lt.
· Fases yang normal komposisinya terdiri dari ¾ air dan ¼ bahan padat.
· Sedang bahan padatnya terdiri dari bakteri yang telah mati, lemak, protein, serat kasar dan getah pencernaan yang kering.
· Kegiatan bakteri dalam usus terutama berada di kolon penyerapan.
· Bakteri-bakteri ini mencerna selulosa, menghasilkan vit. K, B 12, tiamin riboflafin, dan sejumlah gas.
Pergerakan pada kolon :
1. Mixing movenment ( gerakan mencampur )
2. Provolsive movonment ( gerakan mendorong )
¨ Mixing movenment diakibatkan kontraksinya otot sirkuler bersama otot longitudinal, dengan gerakan ini diharapkan material fekal dapat diaduk & bersentuhan dengan dinding permukaan kolon sehingga kolon mempunyia kesempatan penyerapan lebih besar.
¨ Provolsive movenment adalah suatu gerakan yang khas berupa gerakan yang mendorong fase ke arah anus gerakan ini sering disebut dengan mass movement.
¨ Mass movenment dipengaruhi oleh
1. Gastrokolik dan duodeno kolik reflek
2. Hormon gastrin
3. Iritasi pada kolon
4. Rangsangan para simpatik
5. Over distensi pada kolon
REFLEK DEFIKASI
¨ Proses defikasi akibat dari reflek defikasi. Reflek ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
¨ Feses pada rectum ---- distensi dinding rectum ------ rangsangan
¨ Afferen lewat fleksus myentericus ----- timbul gelombang peristaltic
¨ Kolon desenden, sigmoid rectum ---------- peristaltic di anus ---------------
¨ relaksasi internal anal spingter ------------- relaksasi eksternal anal spingter ---------- DEFIKASI.
Kegiatan-kegiatan yang merangsang reflek Defikasi :
¨ Mengambil nafas dalam
¨ Menutup glotis
¨ Kontraksi otot abdominan
¨ Mendorong pelvis ke depan atas
Kelenjar-kelenjar Pencernaan di luar Saluran Pencernaan
a. Hati (hepar)
Hati merupakan kelenjar yang terbesar di dalam tubuh.
Terletak di bagian teratas dalam rongga abdomen di sebelah kanan & dibawah diafragma & terdiri 2 lobus. Vaskularisasi berasal dari Arteri Hepatika & Vena porta.
Fungsi hati antara lain:
1. Pabrik kimia terbesar yg berhubungan dg fungsi metabolisme nutrien & dan menyimpan vitamin A dan B
2. Megubah zat buangan & bahan racun agar mudah diekskresi kedalam empedu & urine
3. Fungsi Sintesis : mensintesis semua protein plasma (Albumin, Faktor pembekuan, steroid/hormon binding protein)
4. Sekresi empedu (sebagai kelenjar eksokrin) yang terkumpul dalam kandung empedu
5. Pembentukan ureum
6. Pertahanan tubuh oleh sel Kupffer.
7. Fungsi perlindungan/detoksikasi
Hati terdiri atas beberapa belahan (lobus). Masing-masing lobus dibina oleh ratusan ribu lobulus yang berbentuk heksagonal. Tiap lobulus dilapisi oleh jaringan ikat interlobular yang disebut kapsula Glisson. Pada bagian tebgah lobulus hati terdapat vena sentralis, pita-pita sel hati yang bercabang atau berantomosis tersusun radier terhadap vena sentralis. Diantar pita-pita sel hati terdapat sinusoid-sinusoid darah yang tampak seperti celah-celah atau rongga. Pada dinding sinusoid terdapat sel kapiler yang tergolong sebagai makrofage. Sudut antara lobuli-lobuli yang bersebelahan disebut segitiga Kiernann yang berisi saluran porta, yaitu arteri, vena dan saluran empedu interlobular.
Sel hati (hepatosit) berbentuk polyhedral, berinti satu (75%) atau dua (25%). Sitoplasma mengandung banyak butir glikogen. Sel-sel inilah yang menghasilkan empedu sebesar 1 liter perhari. Untuk sementara empedu disimpan dalam kandung empedu(vesika fellea), disini empedu jumlahnya akan menyusut 10-20% sehingga pekat/kental karena airnya diserap kembali oleh dinding kandung empedu. Hormon kholesistokinin mengatur pengeluaran empedu ke usus halus dengan cara menyebabkan kontraksi kandung empedu dan relaksasi spincter Oddi. Oleh ductus sistikus empedu disalurkan ke duktus kholedokhus yang bermuara di duodenum, dan di tempat tersebut terjadi pengemulsian lemak. Empedu terdiri dari garam empedu dan zat lainnya. Fungsi Empedu adalah untuk pencernaan dan absorpsi lemak. Manusia masih dapat hidup selama bertahun-tahun setelah kandung empedunya dibuang melalui pembedahan dengan syarat harus menghindari lemak dalam dietnya.
b. Pankreas
- Letak : sejajar & dibelakang lambung.
- Merupakan organ majemuk, karena menpunyai fungsi sebagai kelenjar eksokrin maupun sebagai kelenjar endokrin.
1. Kelenjar Exokrine : merupakan kumpulan sel acini pankreas. Tiapb sel asini berlumen sempit, dengan sel sekretori berbentuk pyramid.
Menghasilkan enzim (tripsin,kimotripsin,karboksipolipeptidase, proteasase, nuklease, amilase, lipase) & elektrolit (ion Bikarbonat).
2. Kelenjar Endokrine : merupakan sel B pulau-pulau Langerhans, yang tersebar diantara kelenjar eksokrin, menghasilkan Insulin
- Kelenjar eksokrin pankreas menghasilkan sekret yang dialirkan ke dalam lumen duodenum melalui saluran utama ductus pankreaticus wirsungi, yang bergabung dengan ductus choleducus dari kantong empedu.
- Gabungan kedua duktus ini membentuk ampula dari vateri.
- Pada mulut ampula terdapat penonjolan otot sirkuler yang disebut spinter oddi.
- Fase-fase sekresi Pankreatik :
1. Fase Sefalik : Keluarnya enzim pankreas bersamaan dg sekresi dlm lambung
2. Fase Gastrik/Lambung : Fase lambung adalah keluarnya getah pankreas yang disebabkan peregangan pada bagian antrum lambung.
3. Fase Intestinal/Usus Halus : Pada fase ini didapatkan sekresi duodenum yang berupa hormon sekreatin dan kolessistokinin.
v Pengaturan sekresi pankreas :
1. Asetilkolin yg dihasilkan N. vagus parasimpatis & saraf kolinergik merangsang sekresi enzim.
2. Kolesistokinin merangsang sekresi enzim.
3. Sekretin merangsang sekresi bikarbonat
Hormon sekretin
terdiri dari 27 asam amino yang disekresi di duodenum dan jeyenum bagian atas.
Sekretin merangsang sel-sel asiner pankreas memproduksi ion HCO3 lebih banyak.
Sekretin juga merangsang dikeluarkanya cairan empedu.
Pelepasan hormon sekretin dirangsang oleh asam lambung, asam amino dan asam lemak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar