SELAMAT HARI KESEHATAN NASIONAL KE 50


Sabtu, 01 Agustus 2009

Konsep BAB di Sembarang Tempat

2.2.1 Pengertian
Buang Air Besar atau berak sembarang tempat merupakan membuang kotoran di bawah pohon, di semak-semak, atau di sungai. (Dinkes, 2001:1). Yang akan dapat menimbulkan dampak buang air besar di sembarang tempat:
1) Menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit terutama typus, disentri, kolera. 2) Menjadi perkmbangbiaknya mikroorganisme patogen.
3) Menjadi tempat perkembangbiakannya lalat, kecoa, dan sebagainya
4) Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap.
5) Mengotori permukaan air tanah.
2.2.2 Syarat Pembuangan Kotoran .(Entjang Indan, 2002:58)
1) Tidak boleh mengotori tanah permukaan, 2). Tidak boleh mengotori air permukaan. 3). Tidak boleh mengotori air dalam tanah. 4).Kotoran tidak boleh terbuka sehingga dapat dipakai tempat lalat bertelur atau perkembangbiakan vektor penyakit lainnya. 5). Kakus harus terlindung dari penglihatan orang lain. 6). Pembuatannya mudah dan murah
2.2.3 Bangunan Kakus
1) Rumah Kakus: agar pemakai terlindung 2). Lantai Kakus: sebaiknya ditembok agar mudah di bersihkan, 3) Slab (tempat kaki memijak waktu si pemakai jongkok), 4) Closet (lubang tempat faeces masuk). 5) Pit (sumur penampungan faeces = cubluk, 6) Bidang resapan.
2.2.4 Cara Pembuangan Kotoran
Menurut aturan kesehatan, perlu pula diketahui tentang perombakan excreta itu di alam. Excreta yang jatuh di tanah akan mengalami perombakan oleh bakteri-bakteri saprophyt. Hasil perombakannya sebagian berbentuk gas seperti: CO2, NH3, H2S, CH4 dan sebagiannya yang akan menguap ke udara. Sisanya berbentuk zat-zat organik sederhana dan air yang akan meresap ke dalam tanah. Karena proses perombakan ini, volume sisa excreta yang tertinggal menjadi sangat susut, sehingga pit tempat penampungannya tidak cepat penuh.
Pada proses perombakan ini dihasilkan pula asam, alkohol dan panas. Panas, asam-asam dan zat-zat organik lainnya akan menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri-bakteri pathogen. Karena itu bakteri-bakteri pathogen tak akan tahan hidup lebih lama dari dua bulan cubluk.
Telur cacing Ascaris tahan sampai tiga bulan, telur cacing tambang (Ankylostoma) tahan sampai lima bulan. Zat organik dan mineral yang terjadi sebagai hasil akhir dari perombakan ini merupakan yang baik sekali untuk tumbuh-tumbuhan.
2.2.5 Macam-Macam Kakus
1) Pit-privy (Cubluk)
Kakus ini dibuat dengan jalan membuat lubang ke dalam tanah dengan diameter 80-120 cm sedalam 2,5 sampai 8 meter. Dindingnya diperkuat dengan batu/bata, dapat ditembok ataupun tidak, agar tidak mudah ambruk.
Lama pemakaiannya antara 5-15 tahun. Bila permukaan excreta sudah mencapai + 50 cm dari permukaan tanah, dianggap cubluk sudah penuh. Cubluk yang penuh ini ditimbun dengan tanah. Tunggu 9-12 bulan. Isinya digali kembali untuk pupuk, sedangkan lubangnya dapat dipergunakan kembali. Sementara yang penuh ditimbun, untuk defaecatie dibuat cubluk yang baru.
Macam kakus ini harus diperhatikan:
(1) Jangan diberi desinfektans karena mengganggu proses pembusukan sehingga cubluk cepat penuh.
(2) Untuk mencegah bertelurnya nyamuk tiap minggu diberi minyak tanah.
(3) Agar tak terlalu bau diberi kapur barus.
2) Aqua-privy (Cubluk Berair)
Terdiri dari bak yang kedap air, diisi air di dalam tanah sebagai tempat pembuangan excreta. Proses pembusukannya sama seperti halnya pembusukan faeces dalam air kali. Untuk kakus ini agar berfungsi dengan baik, perlu pemasukan air setiap hari, baik sedang dipergunakan atau tidak. Macam kakus ini hanya baik dibuat di tempat yang banyak air. Bila airnya penuh, kelebihannya dapat dialirkan ke sistim lain misalnya sistim, seepage pit (sumur resapan) ataupun cesspool.
3) Wassailed latrine (Angsa-trine)
Kakus ini bukanlah merupakan type kakus tersendiri tapi hanya modifikasi closetnya saja. Pada kakus ini closetnya berbentuk leher angsa sehingga akan selalu terisi air. Fungsi air ini gunanya sebagai sumbat sehingga bau busuk dari cubluk tidak tercium di ruangan rumah kakus.
Bila dipakai, faces-nya tertampung sebentar dan bila disiram air, baru masuk ke bagian yang menurun untuk masuk ke tempat penampungannya (pit). Keuntungan kakus macam ini:1) Baik untuk masyarakat kota karena memenuhi syarat aesthetis (keindahan). 2) Dapat ditempatkan di dalam rumah karena tidak bau sehingga pemakaiannya lebih praktis. 3) Aman untuk anak-anak.
4) Bored hole latrime
Sama dengan cubluk hanya ukurannya lebih kecil karena untuk pemakaian yang tidak lama, misalnya untuk perkampungan sementara. Kerugiannya: Bila air permukaan banyak mudah terjadi pengotoran tanah permukaan (meluap).
5) Bucket latrine (Pail Closet)
Faces ditampung dalam ember atau bejana lain dan kemudian dibuang ditempat lain, misalnya untuk penderita yang tak dapat meninggalkan tempat tidur.
6) Trench Latrine
Dibuang lubang dalam tanah sedalam 30-40 cm untuk tempat daefacatie. Tanah galiannya dipakai untuk menimbuninya.
7) Chemical Toilet (Chemical Closet)
Kakus ini semacam rumah-rumahan dibuat di atas kolam, selokan, kali, rawa dan sebagainya.
Kerugiannya: Faeces mengotori air permukaan sehingga bibit penyakit yang terdapat di dalamnya dapat tersebar kemana-mana dengan air, yang dapat menimbulkan wabah.
8) Chemical Toilet (Chemical Closet)
Faeces ditampung dalam suatu bejana yang berisi caustic soda sehingga dihancurkan sekalian didesinfeksi. Bisanya dipergunakan dalam kendaraan umum, misalnya: pesawat udara atau dalam kereta api. Dapat pula digunakan dalam rumah. Sebagai pembersih tidak dipergunakan air, tetapi dengan kertas (toilet paper).

Tidak ada komentar: