SELAMAT HARI KESEHATAN NASIONAL KE 50


Jumat, 22 Oktober 2010

LP Ketuban Pecah Dini (KPD)

LP Ketuban Pecah Dini (KPD)


A. Pengertian

Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan, dan ditunggu satu jam belum dimulainya tanda persalinan. Waktu sejak pecah ketuban sampai terjadi kontraksi rahim disebut “kejadian ketuban pecah dini” (periode laten).


B. Etiologi

Penyebab ketuban pecah dini (KPD) mempunyai dimensi multifaktorial yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
Serviks inkopeten
Ketegangan rahim berlebihan; kehamilan ganda, hidramnion
Kelainan letak janin dalam rahim, letak sunsang, letang lintang
Kemungkinan kesempitan panggul : perut gantung, bagian terendah belum masuk PAP, sepalopelvik disproforsi
Kelainan bawaan dari selaput ketuban
Infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada selaput ketuban dalam bentuk proteolitik sehingga menyebabkan ketuban pecah.

C. Patofisiologi

Mekanisme terjadinya ketuban pecah dini dapat berlangsung sebagai berikut :
Selaput ketuban tidak kuat sebagai akibat kurangnya jaringan ikat dan vaskularisasi.
Bila terjadi pembukaan serviks maka selaput ketuban sangat lemah dan mudah pecah dengan mengeluarkan air ketuban.

D. Penatalaksanaan
Konservatif
Rawat rumah sakit dengan tirah baring.
Tidak ada tanda-tanda infeksi dan gawat janin.
Umur kehamilan kurang 37 minggu.
Antibiotik profilaksis dengan amoksisilin 3 x 500 mg selama 5 hari.
Memberikan tokolitik bila ada kontraksi uterus dan memberikan kortikosteroid untuk mematangkan fungsi paru janin.
Jangan melakukan periksan dalam vagina kecuali ada tanda-tanda persalinan.
Melakukan terminasi kehamilan bila ada tanda-tanda infeksi atau gawat janin.
Bila dalam 3 x 24 jam tidak ada pelepasan air dan tidak ada kontraksi uterus maka lakukan mobilisasi bertahap. Apabila pelepasan air berlangsung terus, lakukan terminasi kehamilan.

Aktif
Bila didapatkan infeksi berat maka berikan antibiotik dosis tinggi. Bila ditemukan tanda-tanda inpartu, infeksi dan gawat janin maka lakukan terminasi kehamilan.
Induksi atau akselerasi persalinan.
Lakukan seksiosesaria bila induksi atau akselerasi persalinan mengalami kegagalan.
Lakukan seksio histerektomi bila tanda-tanda infeksi uterus berat ditemukan.

Hal-hal yang harus diperhatikan saat terjadi pecah ketuban

Yang harus segera dilakukan :
Pakai pembalut tipe keluar banyak atau handuk yang bersih.
Tenangkan diri Jangan bergerak terlalu banyak pada saat ini. Ambil nafas dan tenangkan diri.

Yang tidak boleh dilakukan :
Tidak boleh berendam dalam bath tub, karena bayi ada resiko terinfeksi kuman.
Jangan bergerak mondar-mandir atau berlari ke sana kemari, karena air ketuban akan terus keluar. Berbaringlah dengan pinggang diganjal supaya lebih tinggi.

Tidak ada komentar: