2.5 Konsep Personal Hygiene
2.5.1 Pengertian
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto Wartonah, 2006:78)
2.5.2 Tujuan personal hygiene
1) Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2) Memelihara kebersihan diri seseorang
3) Memperbaiki personal hygiene yang kurang
4) Pencegahan penyakit
5) Meningkatkan percaya diri seseorang
6) Menciptakan keindahan
2.5.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
1) Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
3) Status sosioekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
7) Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
2.5.4 Dampak pada personal hygiene
1) Dampak Fisik
Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan kebersihan diri pada anak.
2) Dampak psikologi
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan mencintai dan dicintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri, dan gangguan interaksi sosial.
2.4.5 Prinsip-prinsip kebersihan
Kebersihan adalah persoalan yang sangat penting dan mengikuti nilai dan kenyataan seseorang. Kebersihan dipengaruhi oleh kultural, sosial dan faktor individu itu sendiri sama pentingnya dengan pengetahuan tentang kesehatan dan kebersihan dan persepsi dari kesehatan dan individu (Kozier Barbara, 2000).
Dalam penelitian ini prinsip kebersihan dapat meliputi perawatan terhadap kulit, rambut, kuku, kerapian pakaian dan sarana yang dipakai personal hygiene. Prinsip kebersihannya adalah:
1) Kulit
Membersihkan kulit pada umumnya dengan cara mandi. Pada saat mandi dipergunakan sabun mandi yang mengandung banyak lemak nabati. Sabun detergen jarang digunakan untuk mandi karena sifatnya iritan. Dalam memilih dan memakai sabun, make up, deodorant dan shampoo hendaknya tidak menimbulkan rasa perih. Kulit bayi mudah terluka dan terkena infeksi, maka harus dibersihkan dan dimandikan dengan hati-hati. Kulit anak lebih tahan terhadap trauma dan infeksi, walaupun demikian harus sering dibersihkan karena kebiasaan anak dalam bermain kurang bersih.
Biasanya ada dua macam kategori mandi yang dilakukan pada pasien yaitu: mandi membersihkan diri dan mandi therapeutic. Mandi membersihkan diri digunakan untuk menjaga kebersihan diri dan mandi therapeutic digunakan untuk terapi pengobatan seperti untuk meringankan iritasi kulit atau pengobatan beberapa area tubuh (Kozier Barbara, 2000).
2) Kuku
Kuku kaki hendaknya dipotong rapi dan jangan sampai melukai daging tempat tumbuh kuku. Merawat kuku kaki yang tumbuh ke dalam terutama pada orang lanjut usia dan pasien yang peredaran darahnya terganggu atau diabetes mellitus mungkin memerlukan bantuan dokter atau perawat. Pada manusia yang biasanya kukunya mungkin rapuh dan bertekuk-tekuk, sebaiknya direndam dahulu sebelum dipotong. Prinsip kebersihan menurut Kozier Barbara (2000) adalah:
(1) Gunakanlah sepatu yang cocok atau sesuai dengan ukuran kaki, sehingga tidak menimbulkan gesekan. Gesekan dapat mengiritasi dan melukai kaki, untuk menulis ukuran yang dipakai disarankan dilebihkan 2,5-5 cm.
(2) Bersihkan kuku kaki setiap hari dan keringkan dengan baik.
(3) Untuk mencegah infeksi bakteri, cuci kaki secara teratur dan ganti kaos kaki dan sepatu secara rutin. Deodoran khusus kaki juga sangat membantu.
(4) Gunakan kaos kaki kering setiap hari dan hindari memakai kaos kaki basah.
3) Rambut
Rambut tumbuh pada seluruh permukaan tubuh kecuali pada telapak tangan, telapak kaki dan beberapa bagian dai genital (Kozier Barbara, 2000). Rambut yang sehat mengkilap tapi tidak berminyak berlebihan, tidak kering atau mudah rontok.
Pertumbuhan rambut tergantung dari keadaan umum tubuh. Banyak penyakit yang dapat membuat pertumbuhan rambut kurang baik seperti panas dan malnutrisi. Pertumbuhan ini terjadi karena rambut memperoleh makanan dari pembuluh darah di sekitar rambut.
Bila rambut tidak dibersihkan, rambut menjadi kotor dan debu melekat pada rambut. Orang yang banyak bekerja di tempat yang berdebu, membutuhkan pembersihan rambut yang sering. Pada rambut yang tidak bersih akan menjadi sarang kutu kepala.
Cara perawatan rambut menurut (Kozier Barbara, 2000) antara lain:
(1) Mencuci rambut harus memilih shampoo yang cocok, mencuci rambut dilakukan 1-2 kali seminggu atau menurut kebutuhan.
(2) Untuk kerapian, rambut dipangkas dan disisir.
(3) Untuk merangsang pertumbuhan rambut dapat dilakukan dengan memijat pada waktu membersihkan rambut.
4) Kebersihan dan kerapian pakaian
Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selain makan dan tempat berteduh atau tepat tinggal (rumah) (www.cni.co.id). Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya. Berbagai jenis pakaian tergantung pada adat-istiadat, kebiasaan, dan budaya dimana masing-masing bangsa memiliki ciri khas tersendiri.
Agar pakaian tetap nyaman dipakai, kita harus merawat pakaian tersebut dengan baik karena pakaian yang kita kenakan renta sekali terkena bakteri atau kuman seiring aktivitas kita di luar. Ajarkan anak untuk berganti pakaian dengan teratur, biasakan mengganti pakaian sesampainya dirumah setelah pulang sekolah atau berpergian karena keringat akan menempel pada pakaian setelah dipakai aktivitas.
Pakaian yang sebaiknya digunakan terbuat dari katun sehingga mudah menyerap keringat sebaiknya hanya dipakai satu kali saja. Jika diperlukan daerah lipatan badan dapat diberi bedak hal ini mencegah keringat dan mengurangi kemungkinan dermatitis kontak atau alergi. (Manuaba IBG, 2002:189). Ganti pakaian tiap 2 kali sehari atau sesuai kebutuhan, pakaian jangan terlalu ketat dan bahan pakaian dipilih kain yang menyerap keringat, warna dan mode bentuk disesuaikan kesopanan dan estetika.
Pencetusan kuman antara lain:
1) Keringat
Kelenjar keringat aprokin menghasilkan keringat yang mengandung lemak. Kelenjar ini terutama terdapat pada ketiak dan sekitar alat kelamin, aktivitas kelenjar dapat menghasilkan bau karena aktivitas bakteri yang memecah komponen organik dari keringat yang dihasilkan.
2) Debu
Terdiri dari partikel-partikel kecil yang membentuk debu. Diantaranya serat tekstil, jamur, sisa makanan, kapuk, kecoak, dan tungau. Tungau adalah sumber utama debu yang menyebabkan alergi, debu akan menempel pada pakaian sepanjang hari dan menyebabkan iritasi pada kulit.
3) Memegang hewan pemeliharaan
Bulu hewan pemeliharaan penuh dengan kuman penyakit yang cepat menempel pada pakaian dan dengan cepat menyebar keseluruhan tubuh.
4) Bermain
Sudah menjadi kebiasaan anak-anak untuk menebarkan cairan tubuh dari keringat , liur, ingus, buang air, bahkan tetesan darah. Namun itu bukan alasan melarang mereka bermain di luar ruangan, anti pakaian anak setelah bermain.
Agar keluarga kita tetap sehat dan jauh dari kuman atau bakteri hal yang harus kita perhatikan sebelum kebersihan seluruh bagian di sekitar kita adalah kebersihan pakaian yang menempel dibadan kita. Kita harus menjamin pakaian yang kita kenakan bersih dan bebas kuman dan untuk mendapatkan pakaian bersih dan bebas kuman kita harus mencuci pakaian kita dengan menggunakan detergent yang mengandung anti bakteri.
Tunjukkan kepada anak akan arti “kebersihan” dengan membiasakan anak gar meletakkan pakaian kotornya yang ketempat pakaian kotor. Jika anak hipersensitif pilihlah pakaian dengan berbahan yang dapat menyerap keringat dan tidak membuat gatal. Hindari penggunaan pakaian yang berbahan wol.
5) Sarana yang dipakai dalam personal hygiene
Air atau hidrosfer menutupi sekitar 71 % dari permukaan bumi (Slamet Juli Soemirat, 2004) lingkungan air bersih luasnya sehingga sangat berpengaruh terhadap iklim. Sumber air tawar dapat diperkirakan kualitas dan kuantitasnya secara sepintas. Sumber itu antara lain: permukaan yang merupakan air sungai dan danau, air tanah yang tergantung kedalamannya bisa disebut air tanah dangkal atau air tanah dalam, air angkasa yaitu air yang berasal dari atmosfer seperti hujan dan salju (Slamet Juli Soemirat, 2004).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar